Rabu, 28 Maret 2012

Spesifikasi Toyota Celica GT4





Spesifikasi Toyota Celica GT4
Mesin : Corolla WRC empat silinder 16 katup
Kapasitas mesin : 1.998 cc
Turbocharger : Garret GT35/42
Supercharger : Rotrex, belt-driven
Engine Management : Motec
Compression ratio : 9.7:1
Daya maks (hp @ rpm) : 700 @ 5,700, bila di bantu NOS bertekanan 2bar lebih besar dari 800hp.
Kapasitas tangki (l) : 15.
Berat (kg) : 1.050
Sistem transmisi : Mactrack 5-speed manual with Fensport triple-plate clutch
Suspensi (front & rear) : Reiger Corolla WRC 3-way adjustable dampers
Rem depan : 343mm Corolla WRC ventilated discs with Alcon callipers
Rem Belakang : 295mm Corolla WRC ventilated discs with Alcon callipers
Wheel : 18 inci.

Toyota Celica tercepat di Goodwood Festival of Speed

Toyota Celica tercepat di Goodwood Festival of Speed


Toyota Celica jadi bintang di akhir gelaran Goodwood Festival of Speed 2011 dengan menjadi yang tercepat dari lebih 200 mobil lainnya. Lintasan menuju puncak bukit sepanjang 1,86km itu diselesaikan dalam tempo 48,07 detik.
Goodwood Festival of Speed 2011 berlangsung di Inggris akhir pekan lalu (30 Juli - 3 Juli). Dalam ajang tahunan ini, ratusan mobil peforma tinggi unjuk gigi. Mereka tampil dengan semua kelebihannya untuk menunjukkan siapa yang terbaik. Ada banyak acara sepanjang acara itu. Namun yang menjadi pusat perhatian adalah balapan ke puncak bukit di Goodwood.
Dalam balapan itu, Toyota Celica bisa mengasapi Maserati MC12 (50,99 detik), Lotus Cosworth 88B (51,84 detik) dan Brabham Cosworth BT42 (52,03 detik). Mobil lain yang juga berkompetisi mendaki bukit itu termasuk Aston Martin V12 Zagato (62,30 detik), Nissan Leaf NISMO (71,85 detik) dan Tesla ROC Roadster Sport (58,77 detik).
Sang juara, Toyota Celica dipiloti dan dibuat oleh Jonny Milner, yang pernah menjadi juara rally. Dia mengalahkan banyak pembalap top dunia, termasuk mantan Juara Dunia Balap Formula One, Lewis Hamilton.
Milner berhasil mendulang 800hp dari mesin lama yang digunakan oleh Corolla WRC (World Rally Championship). Mesin ini dipasangkan dengan supercharger untuk memproduksi daya kuda maksimal di putaran bawah. Dan dibantu NOS untuk mengurani efek turbo lag. Milner juga memangkas bobot Celica jadi 1.050 kg dan mengoptimalkan distribusi beratnya dengan menggeser posisi duduk pengemudi ke belakang. Perubahan pada rumah roda dan sistem suspensi membuat mobil makin rapat dengan permukaan lintasan.
Ban berspesifikasi soft rallycross dari Michelin juga berkontribusi besar mengubah daya raksasa menjadi kemampuan gerak.
Spesifikasi Toyota Celica GT4
Mesin : Corolla WRC empat silinder 16 katup
Kapasitas mesin : 1.998 cc
Turbocharger : Garret GT35/42
Supercharger : Rotrex, belt-driven
Engine Management : Motec
Compression ratio : 9.7:1
Daya maks (hp @ rpm) : 700 @ 5,700, bila di bantu NOS bertekanan 2bar lebih besar dari 800hp.
Kapasitas tangki (l) : 15.
Berat (kg) : 1.050
Sistem transmisi : Mactrack 5-speed manual with Fensport triple-plate clutch
Suspensi (front & rear) : Reiger Corolla WRC 3-way adjustable dampers
Rem depan : 343mm Corolla WRC ventilated discs with Alcon callipers
Rem Belakang : 295mm Corolla WRC ventilated discs with Alcon callipers
Wheel : 18 inci.

Toyoda: Fokus pada Kualitas




Akio Toyoda, president Toyota Motor Corp. membuat pernyataan tegas dan jelas bahwa Toyota akan terus fokus pada kualitas yang diharapkan konsumen. Toyota tidak akan mendorong penjualan dengan mengorbankan kualitas.
“Saat kami berpikir apa yang konsumen harapkan dari mobil-mobil kami, itu adalah daya tahan,” kata Toyoda. “Kami tidak ingin beresiko dengan mengorbankan kualitas hanya untuk memenuhi rentang harga tertentu.” Toyota mengakui TMC tidak memiliki kapasitas untuk membuat mobil super murah.
“Agar bisa tumbuh secara kontinyu, kami harus mendapat profit di setiap mobil, tidak penting kecil atau besar,” katanya pada Reuters.
Toyoda menegaskan bahwa energy Toyota akan disalurkan untuk mengembangkan produk-produk menengah ke atas, dimana kekuatan Toyota yang sebenarnya berada. Ini membatasi pasar Toyota hanya di negara maju saja. “China punya 1.4 miliar penduduk. Kami tidak menargetkan semua penduduk. Kami akan menargetkan 200 juta - 300 juta saja. Itu angka yang besar, setara dengan seluruh pasar Amerika Serikat,” tuturnya.
Penegasan Toyota sekali lagi menunjukkan bahwa Toyota tidak berminat untuk bersaing di volume penjualan. Toyota lebih menekankan pada menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan. Daya tahan mobil-mobil buatan Toyota tidak tertandingi.

Toyota Prius C Menggoda Australia




Toyota Prius C diluncurkan di Australia dan menjadi mobil hybrid yangpaling terjangkau di Benua Kangguru itu.Dengan ukuran seperti Toyota Yaris,Prius C menjadi pilihan tepat untuk kaum urban.
Prius C juga lebih terjangkau dibandingkan Prius yang sudah lebih dulu dikenal dan dipercaya public Australia.
Prius C mampu menempuh jarak 100km dengan 3,9 liter bensin atau sekitar 25,6 km tiap liter.Mesin benzin empat silinder berkapasitas 1,5 liter dikombinasikan dengan motor listrik mampu memproduksi daya maksimal 99hp (74kW). Tenaga sebesar itu dikirim ke roda depanmelalui transmisi continuously variable transmission. Ini jenis transmisi yang membantu efisiensi bahan bakar sekaligus menghasilkan pengendaraan yang halus.
Dengan dimensi panjang 3995mm, Prius C ini 110mm lebih panjang dari Yaris, namun sama lebar (1695mm) dan sedikit lebih rendah (1455 v 1510mm). Sementara wheelbase Prius C lebih panjang 40mmyaitu 2550mm.Dengan berat 1220kg, Prius C 85kg lebih berat dari Yaris lima pintu. Jika dibandingkan Prius –yang bermesin 1.8 liter- Prius C lebih ringan 245kg.
Soal ruang interior, Prius C menawarkan ruang lebih lega dibandingkan Yaris baik untuk penumpang depan maupun penumpang belakang.
Fitur-fitur yang ditawarkan sangat menarik.Mulai dari keyless entry, audio display berukuran 6.1 inch, tombol start, koneksi Bluetooth, USB, iPod, pemutar cakram, kamera belakang, cruise control, lampu kabut, dan peleg 15 inch. Versi yang lebih mahal mendapat tambahan system navigasi satelit, LED headlight yang sangat efisien penggunaan energinya. Juga side mirror yang bisa dilipat secara elektris untuk kenyamanan, kualitas pelapis interior lebih berkualitas dan alloy wheel 15 inch.

Pemeriksaan Oli Transmisi Otomatis, Cek Tiap 40 Ribu Km


Masih berkaitan dengan perawatan transmisi otomatis, seperti yang diutarakan Muslim Djamil selaku Supervisor Technical Support Auto2000, bahwa periode pemeriksaan oli transmisi otomatis adalah setiap 40 ribu km. “Sedangkan penggantiannya setiap 80 ribu km,” jelasnya.

Masih menurutnya, di Indonesia sudah menggunakan oli transmisi tipe WS. “Oli tersebut memerlukan pemeriksaan setiap 40 ribu km (kelipatan 40 ribu km) dan memerlukan penggantiannya setiap 80 ribu (kelipatan 80 ribu km),” jelasnya.

Nah, jika melewati jauh dari batasannya, bisa mengakibatkan tenaga dan akselerasi kendaraan mulai terasa berkurang dan konsumsi bahan bakar menjadi boros. Alhasil, lanjutnya, jika berlarut-larut akan merusak komponen transmisi otomatis tersebut.

Pria ramah ini juga menambahkan adanya beberapa gejala pada kendaraan bila transmisi otomatisnya mulai bermasalah. Semisal muncul suara kasar dari area transmisi.

Selain itu ada jeda waktu yang lebih lama saat tuas transmisi dipindah dari posisi netral ke posisi “D”, sehingga terasa kejutan pada kendaraan (Time Lag). Berikutnya adalah gejala terasa kejutan yang lebih keras saat masuk gigi. “Top speed kendaraan menurun dan tarikan terasa berat serta kendaraan seolah akan mogok,” jelasnya.

Kemudian Muslim juga menuturkan bahwa faktor penyebab transmisi bermasalah adalah kurang maksimalnya perawatan terhadap oli transmisi. “Oli transmisi yang kotor dapat menyebabkan tersumbatnya saluran-saluran di dalam transmisi sehingga menurunkan tekanan hidrolis serta merusak kampas kopling dan brake di dalam transmisi otomatis,” tutupnya

Launching New Yaris

Galeri Foto Launching New Yaris


img


Jakarta - Setelah lama dinanti, akhirnya Toyota Astra Motor memunculkan juga Toyota Yaris, yang kini tampil lebih segar. Penampilan barunya ini, disesuaikan dengan kenaikan banderonya sekitar Rp 3-5 jutaan.

Yaris facelift ini menggusung tema agressive dan stylish, dengan perubahan minimalis pada tampang luar, seperti bagian depan dan bumper belakangnya. Bahkan, khusus tipe E dan S, sudah disematkan aeromudguard, yang memperkuat kesan sporty. Satu lagi yang membuat wajah baru Yaris makin segar dengan adanya lampu LED.

Bagian interior juga terkena sentuhan penyegaran. Ada perubahan pada setir Yaris yang kini berdesain flat di bagian bawah dan menggunakan bahan kulit dengan jahitan merah. Kombinasi jahitan merah ini juga terdapat pada shift knob.

Fitur terbarunya, semua varian Yaris kini sudah disematkan smart system, untuk menghidupkan dan mematikan mesin mobil hanya dengan memencet tombol, juga aplikasi sensor parkir.

Toyota membanderol New Yaris dengan harga mulai dari Rp 190,150 jutaan untuk tipe J manual dan Rp 227,950 jutaan untuk tipe S Limited TRD otomatis.

Substitusi Koil Suzuki APV, Bisa ke SX4 dan Swift

Pengapian pada mobil-mobil baru saat ini sudah menggunakan sistem distributorless, alias memakai 1 koil untuk 2 busi. Seperti pada Suzuki APV maupun SX4, menganut suplai arus listrik untuk setiap dua busi-nya yang hanya diladeni sebuah koil.

Namun kendalanya jika salah satu koilnya mengalami kerusakan, yang dipastikan bakal mengganggu kinerja kedua busi sekaligus. Seperti yang sempat dialami Ari Fahrizal pada SX4 2007 miliknya.

"Gejalanya seperti putaran rpm sering drop, dan tiap kali kondisi idle mesin sering mati mendadak. Saya pikir businya yang sudah harus ganti, karena pemakaian mobil sudah lebih dari 70 ribu km," ungkap Ari yang juga menjabat sebagai seksi teknis SX4 Club Indonesia (SXCI) ini.

Ketika dicek, lanjut Ari, ternyata masalahnya berawal dari kabel busi yang sudah patah, padahal desainnya dibikin menyatu dengan koil. Kondisi ini disinyalir akibat faktor panas, yang membuat tangkai atau kabel busi getas. Sehingga mudah copot saat ditarik pakai tangan.

Namun lantaran di pasaran harga komponen orisinal untuk SX4 terbilang mahal, sekitar Rp 900 ribuan untuk produk asli Jepang, dapat diakali dengan menukarnya pakai kepunyaan Suzuki APV yang harganya lebih murah.

Menurut Rudy Suryana dari bengkel resmi Suzuki Serpong, Tangerang, mengatasinya memang bisa mengganti satu set koil berikut kabel busi lansiran APV. "Harganya lebih terjangkau, sekitar Rp 300 ribuan dan bisa dipakai di SX4, Aerio dan Swift karena dimensinya gak jauh berbeda," yakin pria ramah ini.

Pemasangannya tinggal menghubungkan dari kabel koil yang satu, ke komponen penggantinya tadi. Memang desain selongsong busi kepunyaan APV sedikit berbeda dengan bawaan SX4. "Tapi enggak terlalu bermasalah karena ukuran lubang businya tetap sama," kata Rudy.

Lantaran sama-sama dibekali diameter lubang busi yang sama, maka koil APV tadi tidak akan mengganggu kerja mesin. Sehingga pemantik api untuk proses pembakaran tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Tips memilih Bohlam Mobil


Ibarat bola mata manusia sebagai salah satu indera vital, bohlam lampu juga berperan sangat penting dalam berkendara di malam hari. Selain sebagai sumber cahaya utama pada sektor penerangan mobil, komponen slow moving ini pun dapat di-upgrade secara instan untuk mendongkrak tampilan.

Namun jangan pula melupakan spirit belanja cerdas, dengan tak menghamburkan biaya terlalu besar serta tak merugikan orang lain, lantaran sorotan cahaya yang dihasilkannya terlalu menyilaukan mata pengendara di sekitarnya.

Pilihan bohlam aftermarket yang sudah teruji kualitas serta durabilitasnya memang cukup beragam. Seperti Hella versi Performance bulb yang menyediakan varian White Daylight serta Rally Extra Bright.

Menurut Vincent Lo dari PT Sumber Berkat, distributor resmi PIAA dan Hella Performance bulb, saat ini tersedia pilihan bohlam H4 dengan cahaya yang lebih terang ketimbang bawaan mobil.

Seperti Hella H4 12V 60/55W White Daylight 5000,4400,3700 K seharga Rp 200-220 ribu, H4 12V 120/110W White Daylight 5000 K (30% lebih terang) Rp 250 ribu, H4 12V 100/90W Rally Extra Bright (10% lebih terang) dibanderol Rp 30-35 ribu, H4 12V 130/90W Rally Extra Bright (10% lebih terang) seharga Rp 40 ribu.

Varian bohlam Arrow Star dari PIAA juga menyediakan tipe H4 60/55W dan H4 135/125W 4250 K berbanderol Rp 450 ribu. Adapula tipe H7 dan HB 55-110W 4250 K yang dihargai Rp 450 ribu.

Pilihan lainnya buat upgrade bohlam standar seperti produk dari Wealthy Night Vision dan Wurth I-Vision. Kedua varian bohlam ini berjenis H4 12V 90/100W dengan teknologi double coating. "Cahayanya berwarna kuning jika dilihat dari dekat, kalau dari jarak jauh terlihat agak putih seperti HID tapi tidak menyilaukan mata," jelas Arif Hidayat, praktisi otomotif yang mengageni kedua merek ini.

Part Avansa dan fungsinya


Toyota Avanza, selain populasinya yang cukup banyak juga punya beberapa komponen bawaannya yang bisa diaplikasikan ke tipe mobil lain. Di antaranya ada alternator, rear wiper, nosel washer wiper dan kompresor AC. Aplikasinya selain meningkatkan faktor estetika juga menambah fungsi dari mobil-mobil yang menerapkannya.

 Alternator Avanza orisinal dibanderol Rp 1,5 jutaan dalam kondisi baru sementara eks limbah sekitar Rp 900 ribuan (kiri) - Nosel wiper, semprotannya lebih menyebar (kanan)

ALTERNATOR

Alternator milik Avanza ternyata laris manis sebagai alternatif pembangkit listrik untuk mobil lain seperti Toyota Starlet, Great Corolla atau Soluna.

Ini lantaran dimensi dan kemampuannya menyuplai listrik di atas rata-rata mobil lawas tadi. “Dengan daya sekitar 70 ampere, dirasa mumpuni untuk diaplikasi ke mobil BT90s atau bahkan buat Avanza generasi pertama keluaran 2004-2005,” jelas Supardi dari Angkasa Dinamo di bilangan Kebon Jeruk, Jakbar.

Sebagai ilustrasi, alternator eks limbah yang sudah direkondisi dibanderol Rp 800-900 ribu belum termasuk pasang. Sementara bagi yang ingin versi dalam kondisi baru gres, bisa menebusnya seharga Rp 1,5 jutaan.

NOSEL WASHER WIPER

Komponen mungil ini kepunyaan All New Avanza. Namun aplikasinya bisa dipakai untuk mobil-mobil Toyota lainnya seperti Avanza, Innova, Great Corolla dan Soluna. Per buahnya, dilabeli sekitar Rp 40 ribu.

Nosel wiper ini banyak dipilih karena punya keuntungannya menyemprotkan air ke kaca dengan area yang lebih menyebar. Apalagi dudukannya sama persis dengan mobil-mobil tersebut, sehingga urusan pemasangannya tidak terlalu merepotkan.

 Rear wiper, favorit anak klub (kiri) - Kompresor AC, banyak yang dudukannya sama persis (kanan)

REAR WIPER

Wiper di kaca bagasi belakang Avanza jadi favorit di kalangan penggemar mobil yang ingin meningkatkan tampilan. "Banyak yang beli bukan pemilik Avanza, tapi justru untuk dipasang di Starlet kapsul dan Karimun kotak," terang Pan Pan dari GT Motor, toko onderdil khusus Toyota.

Pembersih sisa air hujan di kaca belakang ini dipilih lantaran bentuknya yang cukup kompak dan pemasangannya mudah. Harga satu batang wiper-nya dilepas Rp 145 ribu sudah termasuk karetnya. Sudah begitu jika karetnya menipis, bisa diganti dengan versi refill atau karetnya saja. Namun Pan Pan menekankan untuk melepasnya harus ekstrahati-hati, karena rentan patah.

KOMPRESOR AC

Komponen vital pendingin kabin ini juga bisa berbagi dengan sesama tipe Toyota lainnya. Banyak dipilih lantaran dudukannya sama persis dengan Toyota Yaris, Vios, New Vios, Terios dan Rush. "Dudukannya sama persis, bedanya cuma di pulinya aja," jelas Sugeng dari Tetap Jaya AC di pusat onderdil Atrium Senen, Jakpus. 

Di tokonya, pria klimis ini menjajakan merek Cool Gear. Tawaran harganya cukup terjangkau bila dibandingkan keluaran orisinil. Satu unit versi aftermarket ini dihargai Rp 1,1 juta.


ELECTRIC FAN

Berlaku sama untuk electric fan alias kipas listrik, milik Avanza kerap menjadi lirikan oleh pemilik mobil lain saat motor kipas mulai ngadat.

Bentuknya sepintas memang sama dengan varian Toyota lainnya tetapi bukan berarti haram dipakai ke merek lain. “Opsi electric fan bisa motornya saja atau assembly alias lengkap dengan rumahnya,” papar Agung Waluyo dari Putra Agung Motor di bilangan pasar onderdil Palmerah.

Motor fan Avanza dipatok sekitar Rp 250 ribu. Sementara untuk produk assy unit dibanderol sekitar Rp 550 ribu.

Air Filter Nissan


Anda termasuk pemilik salah satu dari besutan Nissan X-Trail 2009-2011, Serena lama (1996-1997) atau versi anyar, Genesis 1996, Murano versi built-up, sedan Infinity Q45 atau Cefiro lawas (1989-1991)?

Semua varian di atas memiliki satu kesamaan yang bisa jadi alternatif dalam melakukan perawatan fast moving. “Semua varian Nissan tadi menggunakan elemen air filter yang sama alias swapable,” terang Wie Kiat dari Arena Motor, toko parts Nissan di sentra onderdil Duta Mas, Fatmawati.

Unik tapi nyata, dari segi dimensi dan bentuk, memang sangat persis sehingga sangat mudah melakukan substitusi. “Bisa dibayangkan bila Nissan Murano yang notabene SUV premium harus mengganti air filter dengan biaya ratusan ribu rupiah,” jelas pria berambut gondrong ini.

Kini tak usah khawatir karena air filter yang sama bisa memakai dari X-Trail atau Nissan Sentra Genesis lawas. Harganya pasti bumi dan langit. “Untuk filter yang genuine Nissan Jepang dibanderol Rp 190 ribu, sementara parts KW seperti Sakura paling mahal hanya Rp 60 ribu,” terang Wie Kiat lagi.

Soal kualitas, tak ada lagi yang meragukan produk aftermarket seperti Sakura atau Paraut yang memang didesain untuk Nissan. Jadi tak perlu ragu apalagi gengsi. Hari gini, masih gengsi..? Lebih pantas dibilang smart buying dong!

Lantaran sudah ketahuan persamaannya, varian Nissan di atas yang ingin aplikasi air filter high performance macam Simota, Hurricane atau K&N, juga jadi lebih mudah. Tinggal cari salah satu model yang tersedia. Harga filternya bervariasi mulai dari Rp 250-700 ribu.

Tentang Mobil Audi


Audi R8 (V10) 5.2 TFSI Quattro
Tentang Audi
Audi merupakan produsen otomotif herkualitas internasional dan memiliki komitmen tinggi dalam penciptaan dan penggunaan teknologi canggih. Audi memasuki pasar Indonesia pada tahun 1997 melalui PT Garuda Mataram Motor, salah situ anak perusahaan Indomobil Grup, sebagai importer dan Agen Tunggal Pemegung Merek

Mobil Audi Q5 dan Audi Q7



Selain itu dalam pameran IIMS 2010 tersebut, Audi ikut menghadirkan mobil SUV andalan Audi, yaitu Audi Q5 dan Audi Q7.
Untuk Audi Q5 2.0 TFSI dikenal mobil SUV yang cantik ini mampu menghadirkan torsi 350 Nm dari 1.500 rpm hingga 4.200 rpm. Performa mesin semakin terefleksi sempurna berkat transmisi kopling ganda 7-speed S-Tronic. Perpaduan berbagai fitur tersebut mencipatakan sensasi petualangan    menaklukkan jalanan yang sangat mengesankan.
Sedangkan Audi Q7 3.0 TDI merupakan SUV pertama yang diluncurkan Audi dan dilansir pertama kalinya pada tahun 2007. Deretan LED pada headlight dan running daytime light membuat tampilan Audi Q7 ini semakin moderen dan elegan.
Mengusung mesin 3.000 cc, TDI berdaya 240 dk memberikan keuntungan di jalan raya. Torsi sebesar 550 Nm tersedia mulai putaran mesin serendah 2.000 rpm. Performa ini dihasilkan tanpa menjadikan Audi Q7 sebagai monster yang haul bahan bakar. Audi Q7 3.0 TDI mampu menempuh jarak sejauh 11 km untuk setiap 1 liter solarnya.
Sistem penggerak quattro yang sudah melegenda turut melengkapi mobil ini. Dipadu dengan pengunci diferensial tengah dan suspensi udara, membuat Q7 sanggup menaklukkan daerah sulit yang tidak terbayangkan sebelumnya.
“Dengan memberikan pilihan produk yang bervariasi dan didukung pelayanan puma jual yang prima, kami berharap dapat meningkatkan citra Audi di Indonesia dan menjadikan Audi sebagai altematif pilihan bagi produk mobil mewah”, demikian dikatakan oleh Andrew Nasuri, Chief Executive Officer PT Garuda Mataram Motor dalam acara press preview Audi R8 di ajang The 18th Indonesia International Motor Show 2010.

Audi R8 (V10) 5.2 TFSI Quattro

Mobil Audi A6 2.0 TFSI



Di kelas sedan, Audi diwakilkan juga dengan kehadiran Audi A6 2.0 TFSI. Audi A6 yang ditampilkan adalah Audi A6 facelift yang sudah diperkenalkan pada bulan Maret 2010 yang lalu. Perbedaan Audi A6 ini dengan pendahulunya adalah hadirnya lampu depan (Audi eyes) berupa sejumlah lampu LED yang berderet horizontal. Di bagian belakang, Audi A6 dapat dibedakan lewat `sayap kecil’ di atas bagasi dan lampu belakang berdesain baru.
Mengusung mesin 2.0 TFSI, mesin yang belakangan ini menjadi langganan penerima penghargaan “Engine of The Year”. Mesin berkapasitas 2.000 cc ini tampil dalam versi 170 dk. Torsi maksimum sebesar 280 Nm sudah bisa dinikmati mulai dari putaran mesin serendah 2.800 rpm. Dilengkapi dengan transmisi multitronic, A6 2.0 TFSI sanggup melesat ke kecepatan 100 km/jam dalam waktu 8,5 detik dan kecepatan maksimum sebesar 224 km/jam.
Konsumsi bbm tetap efisien, dengan perbandingan I liter untuk menempuh 13 km.

Mobil Audi A4 1.8 TFSI


Produk lain yang selalu menjadi andalan Audi di Indonesia dan ditampilkan pula pada ajang IIMS 2010 ini adalah Audi A4 1.8 TFSI yang mampu menghadirkan daya maksimum 160 dk pada rentang putaran 4.500 – 6.000 rpm. Teknologi turbo maupun direct injection yang ada mampu membuat torsi maksimum 250 Nm yang dapat diraih mulai putaran serendah 1.500 rpm.
Mobil Audi A4 1.8 TFSI ini sanggup menuntaskan akselerasi 0-100km/jam dalam 8,6 detik hingga meraih kecepatan maksimal 218 km/jam.
Dilengkapi dengan fitur unggulan yang menjadi senjata pamungkas A4, yaitu Audi Drive Select yang membuat A4 bagai memiliki kepribadian ganda. Audi A4 merupakan satu-satunya model di kelas compact executive saloon yang dibekali dengan fitur ini. Penampilan ini dipercantik dengan hadirnya “mata” baru berupa deretan daytime running LED dan desain lampu belakang yang menyerupai batu ruby.

Mobil Balap Wallpaper




GALERI MOBIL SPORT





GAMBAR MOBIL SPORT




Mobil Sport Wallpaper



Mobil Sport


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money